YAPASIM berdiri pada tanggal 11 Juni 1996
dengan akta notaris No 41 didepan notaris Dr Wiratni Ahmadi SH.
Pendirian YAPASIM ini ditujukan untuk menjadi lembaga pengelola
pendidikan tinggi. Oleh karena itu, setelah YAPASIM berdiri tidak berapa
lama sesudah itu pendiri mengajukan ijin kepada Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk
mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi yang diberi nama STIE PASIM.
Tidak hanya berhenti sampai disitu, setelah beberapa tahun kemudian pendiri YAPASIM sangat berkeinginan untuk mendirikan universitas, namun pada saat itu ijin untuk mendirikan universitas baru tidak dikeluarkan lagi oleh Departemen Pendidikan Nasional. Namun hal ini tidak menghalangi keinginan pendiri YAPASIM untuk mengelola universitas, tepatnya pada tanggal 25 September 2006 pengelola Yayasan Pendidikan Kader Keuangan dan Perbankan yang mengelola Universitas Nasional Bandung menyerahkan pengelolaan Universitas Nasional Bandung kepada pendiri YAPASIM. Penyerahan tersebut dituangkan dalam akta notaris No 25 tanggal 25 September 2006 didepan Notaris R. Sabar Partakoesoema, SH.MH.
Alhamdulillah, permohonan tersebut dikabulkan oleh
Menteri pendidikan dan kebudayaan pada tanggal 4 Desember 1996
dengan dikeluarkannya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
No.80/D/0/1996 tentang ijin STIE PASIM yang terdiri dari dua jurusan
yaitu jurusan manajemen dan jurusan akuntansi.
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan
teknologi informasi, di Indonesia khususnya banyak berdiri sekolah
tinggi bidang informatika dan komputer. Untuk merespon perkembangan
teknologi informasi tersebut serta memenuhi kebutuhan masyarakat, YASIM
mengajukan ijin kepada menteri pendidikan nasional untuk mendirikan
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer yang diberi nama
STMIK PASIM. Berdasarkan pada SK Menteri Pendidikan Nasional RI No
164/D/0/2000 tanggal 23 Agustus 2000 secara resmi berdirilah STMIK
PASIM, sehingga dibawah pengelolaan YAPASIM ada dua sekolah tinggi
yaitu STIE PASIM dan STMIK PASIM.
Tidak hanya berhenti sampai disitu, setelah beberapa tahun kemudian pendiri YAPASIM sangat berkeinginan untuk mendirikan universitas, namun pada saat itu ijin untuk mendirikan universitas baru tidak dikeluarkan lagi oleh Departemen Pendidikan Nasional. Namun hal ini tidak menghalangi keinginan pendiri YAPASIM untuk mengelola universitas, tepatnya pada tanggal 25 September 2006 pengelola Yayasan Pendidikan Kader Keuangan dan Perbankan yang mengelola Universitas Nasional Bandung menyerahkan pengelolaan Universitas Nasional Bandung kepada pendiri YAPASIM. Penyerahan tersebut dituangkan dalam akta notaris No 25 tanggal 25 September 2006 didepan Notaris R. Sabar Partakoesoema, SH.MH.
Setelah berada dibawah pengelolaan YAPASIM,
Universitas Nasional Bandung diajukan perubahan namanya kepada
Menteri Pendidikan Nasional RI menjadi Universitas Nasional PASIM.
Pengajuan perubahan nama tersebut disetujui oleh Menteri Pendidikan
Nasional RI dengan dikeluarkannya SK Menteri Pendidikan Nasional RI No
172/D/0/2007 pada tanggal 6 September 2007.
Universitas Nasional PASIM yang disingkat dengan
Unas PASIM ini berlokasi pada JL. Dr Djundjunan No 167 Bandung
yang terdiri dari empat Fakultas yaitu :
-
Fakultas Ekonomi yang terdiri atas program studi strata 1 manajemen, strata 1 akuntansi, dan diploma 3 manajemen perpajakan.
-
Fakultas Ilmu komputer yang terdiri atas program studi strata 1 teknik informatika, diploma 3 Teknik informatika, dan diploma 3 Manajemen informatika.
-
Fakultas Psikologi yang terdiri atas program studi strata 1 psikologi.
-
Fakultas Sastra yang terdiri atas program studi strata 1 sastra jepang dan diploma 3 sastra Inggris.
Sementara itu, STIE PASIM dan STMIK PASIM yang
tadinya berlokasi pada Jl DR. Djundjunan No 167 Bandung dipindahkan
ke Kota Sukabumi, karena lokasi tersebut ditempati menjadi lokasi
Universitas Nasional PASIM.
Pendiri
Pendiri
Setelah dua tahun menikmati kuliah di Politeknik ITB, Tahun 1985 Rinalwan Buchari memperoleh beasiswa dari Polytechnic Education Development Center (PEDC)
yang didanai oleh Bank Dunia untuk melanjutkan pendidikan dalam bidang
informatika di Universitas De Nancy, Perancis, selesai pada tahun 1988
dan memperoleh gelar Dipl. U. Tech.
Setelah kembali dari Perancis, Rinalwan Buchari berkecimpung menjadi dosen pada Politeknik ITB dan beberapa perguruan tinggi swasta lainnya. Setelah beberapa tahun, tepatnya pada tahun 1991 pria kelahiran 29 Mei 1964 ini melanjutkan studi ke Amerika mengambil spesialisasi sistem informasi manajemen di Northern Arizona University (NAU) dan memperoleh gelar MBA tahun 1992.
Sebelum pulang ke Indonesia, Rinalwan Buchari sempat bekerja pada Arkansas System Inc di Little Rock Arkansas sebagai system analiyst yang berhubungan dengan teknologi informasi bank, seperti ATM, clearing, Point Of sale, Switching, dll.
Setelah kembali ke Indonesia, Rinalwan Buchari melanjutkan mengajar pada Politeknik ITB dan membuka program satu tahun Pendidikan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (PASIM) dibawah bendera Politeknik ITB. Setelah melihat animo masyarakat yang tinggi, Rinalwan Buchari berkeinginan mengembangkan program PASIM menjadi jenjang D-3 bahkan S-1, tapi untuk mengujudkan keinginan tersebut di Politeknik ITB tidaklah mudah sebagaimana di perguruan tinggi swasta.
Akhirnya, pada tahun 1996 bersama sang istri Popy Rahmalia Trisanti mendirikan Yayasan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (YAPASIM) yang menaungi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (STIE-PASIM) dan pada STIE PASIM inilah Rinalwan Buchari mengembangkan Pendidikan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen dengan membuka S1 Manajemen dengan konsentrasi Sistem Informasi Manajemen.
Tidak hanya berhenti sampai disitu, Rinalwan Buchari juga membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK PASIM) pada tahun 2000, STMIK PASIM ini didirikan untuk memperkuat Pendidikan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen yang diinginkannya. Untuk memperkuat sistem pendidikan yang dibangun, Rinalwan Buchari juga membuka unit-unit bisnis dibawah YAPASIM seperti PT Pasim Sentra Utama, CV Djaya Anita Teknik, dan Koperasi Tricitra Pasim Mukti. Unit-unit bisnis ini digunakan juga untuk memberikan pelatihan (magang) bagi mahasiswa tentang dunia usaha.
Setelah berhasil mengembangkan dua sekolah tinggi ini, Rinalwan Buchari berkeinginan mendirikan universitas, karena tidak memungkinkan dikeluarkannya izin universitas baru dari DIKTI pada saat itu, Rinalwan Buchari mengambil jalan dengan alih kepemilikan Yayasan Pendidikan Kader Keuangan Perbankan (YPKKP) yang menaungi Universitas Nasional Bandung tahun 2006, selanjutnya nama Universitas Nasional Bandung ini dirubah menjadi Universitas Nasional PASIM (Unas PASIM).
Pada Unas PASIM ini, mahasiswa yang kuliah tidak semua harus membayar uang kuliah, Rinalwan Buchari juga membuka program unggulan yang diberinya nama PUB (Pemberdayaan Ummat Berkelanjutan), melalui program ini mahasiswa yang kurang mampu tetapi memiliki IQ tinggi diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan pada jenjang D-3. Setelah lulus dan bekerja, mereka diharuskan berinfag sebesar 20% dari penghasilan yang diterima setiap bulannya untuk pemberdayaan ummat berikutnya.
Setelah kembali dari Perancis, Rinalwan Buchari berkecimpung menjadi dosen pada Politeknik ITB dan beberapa perguruan tinggi swasta lainnya. Setelah beberapa tahun, tepatnya pada tahun 1991 pria kelahiran 29 Mei 1964 ini melanjutkan studi ke Amerika mengambil spesialisasi sistem informasi manajemen di Northern Arizona University (NAU) dan memperoleh gelar MBA tahun 1992.
Sebelum pulang ke Indonesia, Rinalwan Buchari sempat bekerja pada Arkansas System Inc di Little Rock Arkansas sebagai system analiyst yang berhubungan dengan teknologi informasi bank, seperti ATM, clearing, Point Of sale, Switching, dll.
Setelah kembali ke Indonesia, Rinalwan Buchari melanjutkan mengajar pada Politeknik ITB dan membuka program satu tahun Pendidikan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (PASIM) dibawah bendera Politeknik ITB. Setelah melihat animo masyarakat yang tinggi, Rinalwan Buchari berkeinginan mengembangkan program PASIM menjadi jenjang D-3 bahkan S-1, tapi untuk mengujudkan keinginan tersebut di Politeknik ITB tidaklah mudah sebagaimana di perguruan tinggi swasta.
Akhirnya, pada tahun 1996 bersama sang istri Popy Rahmalia Trisanti mendirikan Yayasan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (YAPASIM) yang menaungi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (STIE-PASIM) dan pada STIE PASIM inilah Rinalwan Buchari mengembangkan Pendidikan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen dengan membuka S1 Manajemen dengan konsentrasi Sistem Informasi Manajemen.
Tidak hanya berhenti sampai disitu, Rinalwan Buchari juga membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK PASIM) pada tahun 2000, STMIK PASIM ini didirikan untuk memperkuat Pendidikan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen yang diinginkannya. Untuk memperkuat sistem pendidikan yang dibangun, Rinalwan Buchari juga membuka unit-unit bisnis dibawah YAPASIM seperti PT Pasim Sentra Utama, CV Djaya Anita Teknik, dan Koperasi Tricitra Pasim Mukti. Unit-unit bisnis ini digunakan juga untuk memberikan pelatihan (magang) bagi mahasiswa tentang dunia usaha.
Setelah berhasil mengembangkan dua sekolah tinggi ini, Rinalwan Buchari berkeinginan mendirikan universitas, karena tidak memungkinkan dikeluarkannya izin universitas baru dari DIKTI pada saat itu, Rinalwan Buchari mengambil jalan dengan alih kepemilikan Yayasan Pendidikan Kader Keuangan Perbankan (YPKKP) yang menaungi Universitas Nasional Bandung tahun 2006, selanjutnya nama Universitas Nasional Bandung ini dirubah menjadi Universitas Nasional PASIM (Unas PASIM).
Pada Unas PASIM ini, mahasiswa yang kuliah tidak semua harus membayar uang kuliah, Rinalwan Buchari juga membuka program unggulan yang diberinya nama PUB (Pemberdayaan Ummat Berkelanjutan), melalui program ini mahasiswa yang kurang mampu tetapi memiliki IQ tinggi diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan pada jenjang D-3. Setelah lulus dan bekerja, mereka diharuskan berinfag sebesar 20% dari penghasilan yang diterima setiap bulannya untuk pemberdayaan ummat berikutnya.
Pria yang sangat terkesan dengan Albert Einstein ini, menanamkan motto di Unas PASIM dan PASIM group “ Get Inspiration, do with motivation, and creat succesfully” yang diilhami oleh apa yang dikatakan Einstein “ Keberhasilan ditentukan oleh 90% motivasi dan hanya cukup 10% inspirasi.
sumber : http://www.pasim.ac.id/
Assw..bravo kang perjuanganya sy baru baca blog ini..dari testimoninya sy jadi tahu riwayatnya Pasim..sy ogie..dulu pernah ketemu di kantor sy mtc bdg.
BalasHapusPasim yg d cianjur.. msh mnrma mahsiswa bru g? Jurusan teknik informatika
BalasHapusPasim di cianjur alamatnya dimana,dan
BalasHapusapakah masih menerima mahasiswa baru?
Unas Pasim sudah tidak membuka kelas jauh dimanapun, baik Cianjur, atau lainnya.. terimakasih
BalasHapus